Deteksi Kebocoran Data Pribadi dengan Teknik Dorking

Sumber Gambar :

Sumber Gambar : Ilustrasi pengamanan data pribadi dari kebocoran. (Design by Freepik)

Pernahkah warga sedulur Banten mencoba mengetik nama sendiri di mesin pencarian Google?

Dari hasil pencarian tersebut, apakah warga sedulur Banten menemukan dokumen pribadi seperti file absen, sertifikat, atau bahkan CV muncul di hasil pencarian? Jika pernah, berarti data kalian sudah bocor ke publik.

Tanpa disadari, jejak digital ternyata bisa tersebar luas dan diakses publik. Beberapa file yang awalnya hanya dibagikan lewat google drive atau form online, ternyata bisa muncul di internet dan ditemukan oleh siapa saja.

Teknik yang digunakan untuk menemukan file-file ini disebut google dorking atau sebuah metode sederhana namun cukup mengejutkan hasilnya.

Google dorking, atau dikenal juga sebagai google hacking, adalah teknik pencarian cerdas yang memanfaatkan operator-operator khusus di mesin pencari google untuk menemukan informasi tersembunyi yang tidak seharusnya tampil secara publik.

Teknik ini memanfaatkan fitur pencarian lanjutan google seperti filetype, site, intitle dan lain-lain untuk menyaring hasil pencarian secara spesifik.

Jika teknik ini disalahgunakan, bisa dimanfaatkan untuk mencari dokumen-dokumen yang seharusnya bersifat pribadi atau internal.

Kebocoran data pribadi sering kali bukan hasil dari peretasan canggih, melainkan dari kelalaian pengguna atau institusi. Beberapa penyebab umumnya meliputi:

  • Pengaturan file google drive yang terbuka untuk publik, tanpa disadari oleh pemiliknya.
  • Formulir online yang tidak diamankan dan dapat diakses siapapun yang memiliki link.
  • Pengunggahan dokumen ke situs web tanpa proteksi, seperti data absen, laporan kegiatan, atau daftar peserta.

Begitu file-file ini terindeks oleh google, maka siapa pun dapat menemukannya. Data pribadi yang tersebar di internet dapat menjadi ladang subur bagi pelaku kejahatan siber.

Informasi seperti nama lengkap, NIK, nomor telepon, tanda tangan digital, hingga riwayat pendidikan bisa dimanfaatkan untuk pencurian identitas atau pemalsuan dokumen.

Ada beberapa langkah pencegahan sederhana namun penting yang bisa dilakukan untuk melindungi data pribadi, yaitu:

  • Periksa pengaturan file di google drive dan pastikan hanya orang tertentu yang bisa mengakses dokumen.
  • Hindari membagikan data sensitif melalui form online tanpa proteksi yang memadai.
  • Lakukan pengecekan rutin di google dengan mengetik nama lengkap atau NIK untuk melihat apakah ada informasi pribadi yang muncul.
  • Gunakan teknik dorking untuk mendeteksi kebocoran lebih awal, agar bisa segera meminta penghapusan data dari situs terkait.
  • Laporkan ke pihak berwenang jika menemukan data pribadi tersebar di internet.

Menjaga data pribadi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Di tengah derasnya arus informasi digital, setiap orang bertanggung jawab atas keamanan identitasnya sendiri.

Dengan mengenali teknik seperti dorking, kita bisa lebih waspada dan proaktif dalam mendeteksi potensi kebocoran data. Jangan tunggu sampai data pribadimu jatuh ke tangan yang salah. Kenali, lindungi, dan kendalikan jejak digitalmu mulai sekarang.

(Akila Suhayla/MGNG)

 

Sumber: Internetsehat.id


Share this Post