Dari Kanvas ke Canva: Transformasi Seniman di Era Digital

Sumber Gambar : Dari Kanvas ke Canva. Design by Freepik

Tahukah kamu, dunia seni saat ini bukan lagi sebatas kanvas, kuas, dan cat minyak? Hadirnya teknologi digital membuat karya seni dapat dirasakan melalui layar ponsel. 

Dulu, untuk melihat karya seni harus mengunjungi pameran atau galeri studio. Kini cukup diunggah lewat media sosial, ribuan orang sudah bisa melihatnya. 

Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada 2023 sebanyak 78,19% penetrasi internet di Indonesia. Menariknya, Banten  memiliki penetrasi internet mencapai hingga 89,10%.

Seniman tidak lagi selalu bertempat di ruang studio, melainkan lebih bebas berekspresi melalui handphone maupun laptop lewat berbagai aplikasi desain, seperti Adobe Photoshop, CorelDraw, hingga Canva. 

Masing-masing platform menawarkan fitur yang sangat beragam, mulai dari editing foto, pembuatan poster, ilustrasi, hingga konten video grafis. Hadirnya aplikasi editing membuat seniman tradisional perlahan beralih ke modern. 

Adobe Photoshop dikenal sebagai aplikasi yang  profesional karena memiliki fitur desain yang lengkap. 

Namun, Photoshop membutuhkan keterampilan tinggi dan biaya berlangganan cukup mahal. 

Sementara itu, CorelDraw dinamakan user friendly karena mudah digunakan, menawarkan berbagai tools maupun fitur, fokus editing pada vektor dan ilustrasi. 

Namun, ukuran aplikasi CorelDraw terlalu besar dan keterbatasan dalam membuat gambar raster. 

Berbeda dengan keduanya, Canva hadir dengan pendekatan sederhana dan ramah untuk pemula maupun profesional. 

Canva sudah menyediakan berbagai template desain poster, media sosial, presentasi, dan sebagainya. Namun, Canva memiliki keterbatasan dalam pengaturan detail teknis.

Diantara ketiganya, Canva menduduki peringkat pertama aplikasi paling populer, disusul oleh Adobe Photoshop dan CorelDraw. 

Mengapa Memilih Canva?

  • Akses mudah, dengan Canva siapapun bisa mencoba berkarya tanpa harus membeli peralatan karya seni.
  • Jangkauan lebih luas, karena bisa langsung diunggah ke media sosial dan lebih mudah untuk dilihat oleh ribuan orang.
  • Fleksibel, bisa dilakukan dimana saja tanpa harus ke studio lukis.
  • Inovatif, seniman bisa dengan mudah menggabungkan gaya lukis tradisional dengan modern dan bisa lebih bebas untuk membuat karya dengan mengikuti zaman.

Saatnya Ikut Berkarya Menjadi seniman profesional tidak perlu menunggu niat dan uang banyak, cukup berani mencoba, tuangkan ide, dan memanfaatkan platform yang ada.   Jadi, apakah tetap ingin setia pada kanvas atau beralih ke Canva agar lebih mudah? Apapun medianya, karya harus tetap hidup dan sampai ke hati banyak orang.

(Nadila Alsadila/MGNG) Sumber: apjii.or.id


Share this Post