Ketahanan Pangan Dilakukan di Rumah Emang Bisa?
Sumber Gambar : lustrasi Ketahanan Pangan keluarga. Design by FreepikWarga sedulur Banten pernahkah terpikir, bagaimana jadinya jika suatu hari pasar kehabisan stok pangan!
Pangan adalah kebutuhan dasar setiap makhluk hidup. Manusia bisa memenuhinya dengan menanam, beternak, atau cukup membelinya di pasar, namun apa jadinya jika akses itu terbatas?
Begitu krusialnya kebutuhan pangan, pangan ditetapkan sebagai urusan wajib negara dan menjadi indikator kedaulatan.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002, yang dimaksud dengan ketahanan pangan yaitu tercukupinya pangan rumah tangga secara aman, merata dan terjangkau.
Sejalan dengan itu, Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) menekankan empat pilar utama dalam ketahanan pangan: ketersediaan, stabilitas, aksesibilitas, dan kualitas pangan.
Warga Sedulur Banten harus tau menurut Badan Pangan Nasional Data Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Provinsi Banten mencatat tren positif selama tiga tahun terakhir
- 2022: Skor IKP 73,78 peringkat 18 dari 34 provinsi klaster 5
- 2023: Skor IKP 78,71 peringkat 13 dari 38 provinsi klaster 6
- 2024: Skor IKP 79,25 peringkat 11 dari 38 provinsi klaster 6
Kenaikan skor dari tahun ke tahun mencerminkan adanya peningkatan nyata dalam aspek ketersediaan, aksesibilitas, dan kualitas pangan. Hal itu patut kita syukuri dan kita pertahankan.
Menariknya warga sedulur Banten, pemenuhan kebutuhan pangan tidak selalu harus dilakukan melalui cara-cara konvensional yang mengandalkan lahan yang sangat luas.
Di tengah tantangan urbanisasi dan penyempitan ruang hijau di perkotaan bahkan di pedesaan, lahirlah solusi kreatif yaitu pertanian urban farming.
Warga sedulur Banten bisa memanfaatkan ruang-ruang sempit di sekitar rumah seperti pekarangan, dinding rumah, atap, hingga ruang dalam untuk menanam tanaman pangan, atau bisa juga memanfaatkan barang-barang bekas yang tak terpakai.
Beberapa metode yang bisa kita lakukan untuk melakukan ketahanan pangan di rumah yaitu:
- Hidroponik
Menanam tanpa tanah dengan media air yang diberi nutrisi.
- Polybag
Menggunakan kantong tanam berisi campuran tanah, kompos, dan sekam. Metode ini hemat tempat dan biaya, serta praktis untuk pemula.
- Vertikultur
Memanfaatkan ruang vertikal seperti dinding atau pagar untuk menanam sayuran cepat panen seperti selada, bayam, dan sawi yang dipasang secara vertikal. Efisien untuk lahan sempit.
- Rooftop Garden
Menjadikan atap rumah sebagai area bercocok tanam. Selain menghasilkan ketahanan pangan, metode ini juga membantu meredam panas dan memperindah hunian.
- Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember)
Budikdamber atau budidaya ikan dalam ember merupakan sistem pertanian terpadu yang menggabungkan pemeliharaan ikan seperti lele atau nila.
Sistem ini terintegrasi antara akuakultur dan hidroponik. Hemat tempat, hemat air, dan menghasilkan pangan ganda (ikan dan sayuran).
Yuk, Warga Sedulur Banten! Mulai langkah kecil dari rumah kita sendiri. Jadikan pekarangan sebagai ladang, ember sebagai kolam, dan dinding rumah sebagai kebun.
Dengan urban farming, kita bisa mandiri pangan, sehat, dan ikut menjaga ketahanan pangan daerah Banten.
Sumber : satudata.badanpangan.go.id (Moh.Fahmi Fauzan/MGNG)