Tertawa Bukan Berarti Bahagia: Yuk Kenali Tanda Kesehatan Mental Terganggu

Sumber Gambar : Tanda Kesehatan Mental Terganggu. Design by Freepik

Tahukah kamu, tidak semua tertawa identik dengan kebahagiaan. Pada kenyataannya, seseorang bisa saja terlihat sebagai periang di depan orang lain, padahal pikiran dan hatinya sedang tidak baik-baik saja. 

Banyak dari kita, terutama para generasi z maupun milenial yang mengalami hal tersebut. Ini adalah sinyal kecil bahwa kesehatan mental kita terganggu, karena tubuh kita mendorong untuk ‘menutupi’ perasaan yang sesungguhnya. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, sebanyak 25,77 persen penduduk dengan rata-rata usia 10-19 tahun di Provinsi Banten mengalami gejala gangguan kesehatan mental. 

Mengapa Tertawa Bisa Menyedihkan? Tertawa memang membuat kita dan orang di sekeliling merasa tenang dan membawa positive vibe. Namun, ada juga yang tertawa karena terpaksa, seperti:

  • Ingin melindungi orang lain dari kekhawatiran 
  • Takut dicap sebagai orang yang anti sosial 
  • Tidak bisa mengungkapkan perasaan secara langsung
  • Tidak mau terlihat murung di depan orang lain, sehingga harus memiliki dua topeng

Lantas, Apa Tanda Kesehatan Mental Terganggu? Jika kita atau orang terdekat sering tertawa setiap saat, padahal dari raut wajahnya seperti ada tekanan, berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai: 

  • Menarik diri, saat sudah tertawa lepas kemudian menghindari obrolan selanjutnya, ini adalah jalan pintas sebagai pelindung saat tidak bisa mengekspresikan diri.
  • Mood swing berlebihan, saat seseorang terlihat sangat amat bahagia, namun tidak lama kemudian menjadi murung. 
  • Dark humor terus menerus, sering mengungkapkan lelucon yang menyentuh kata ‘mati’ atau ‘pasrah’ secara berulang, ini bisa menjadi alarm terselubung.
  • Insomnia, masa di mana seseorang dengan tanda kesehatan mental terganggu seringnya mengalami masalah jam tidur atau pola makan yang tidak teratur, hal ini berefek ke kondisi mental. 
  • Inkonsistensi ekspresi emosional, tertawa di tengah obrolan yang sebenarnya itu adalah obrolan yang ‘menyakitkan’ bisa menjadi alarm kesehatan mental terganggu. 

Bagaimana Cara Menghadapinya? Jika kita merasa sudah memiliki tanda-tanda kesehatan mental terganggu, ini yang harus dilakukan:

  • Perlu awasi adanya perubahan perilaku
  • Selalu tanyakan pada diri sendiri ‘apakah kamu baik-baik saja (sebut nama kamu)?’. 
  • Jika kita merasa butuh bantuan atau mengobrol dengan orang yang bisa dipercaya, bertemulah dengan psikolog maupun konselor terapis agar menggali apa yang kita rasakan.
  • Menuangkan kekesalan dalam jurnal ‘emosi’ agar tahu dan bisa membaca ulang apa yang kita rasakan sebenarnya
  • Pilihlah lingkungan yang positif dan memberi ruang untuk kita berbicara tanpa menghakimi. 

Lindungi Dirimu Sebelum Tertawa Tertawa bukan berarti tanda kamu sedang bahagia, bisa jadi itu adalah pelindung diri atau cara untuk menutup luka batin.

Yuk, mulai kenali tanda-tanda kesehatan mental terganggu. Jangan diam ditempat karena kamu akan terjebak.

Sumber: bps.go.id & dinkes.bantenprov.go.id (Nadila Alsadila/MGNG)


Share this Post